Background

Interaksi Manusia dan Komputer



Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya penulis masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Tulisan ini. Tulisan ini yang berjudul “Interaksi Manusia dan Komputer” dan dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Interaksi Manusia Komputer di Universitas Gunadarma. 
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Singgih Jatmiko atas segala bimbingan dan arahannya sehingga Tulisan ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang ikut menyempurnakan Tulisan ini dan orang tua yang telah mendukung dalam pembuatan Tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa Tulisan ini masih jauh dari sempurna, penulis berharap kepada semua pihak agar memberi sumbangan fikiran, kritik maupun saran positif demi kesempurnaan Tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
JAKARTA, 7 APRIL 2013
PENULIS

Pendahuluan
Langsung saja kita masuk ke intinya, pasti ada yang bertanya-tanya apasih Interaksi Manusia dan Komputer ?
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Pada tuisan ini saya melakukan observasi kepada orang lain yang menggunakan system remote control TV (dimana segala pengaturan TV dilakukan melalui remote control). Objek yang saya observasi yaitu Toshiba LED TV 32” yang terletak di kamar tidur. Kebetulan objek yang saya pakai baru di beli pada tanggal 28 Maret 2013, jadi peserta yang saya observasi merasa awam terhadap objek tersebut. Dan menurut saya kondisi ini sangat pas dengan tulisan ini.
Pada objek ini juga memiliki fitur yang mewah, yaitu :
  1. Dapat membuka file berbentuk video, musik, gambar hanya dengan USB Flash Disk / HDD eksternal.
  2. Dapat mengkoneksikan ke berbagai media yaitu : PC, Laptop, Home Theater, dan DVD/CD player.
  3. Tv ini menggunakan Regza Engine sehingga tampilan pada layar / kualitas gambar berbeda dengan tv-tv yang lain.


Metode Observasi
Berikut adalah data peserta yang saya observasi :
  • Nama : Sri Mulyati (alias peserta 1)
  • Jenis Kelamin : Perempuan
  • Usia         : 22 tahun
  • keterangan lain    : Tidak berkacamata


  • Nama : Dwi Ferdi Suhendra (alias peserta 2)
  • Jenis Kelamin : Laki-Laki
  • Usia           : 20 tahun
  • keterangan lain   : Tidak berkacamata


  • Nama : Nur Hasanah (alias peserta 3)
  • Jenis Kelamin : Perempuan
  • Usia          : 21 tahun
  • keterangan lain   : Berkacamata


Observasi yang di lakukan kepada ke tiga peserta meliputi :
  1. Peserta mengamati proses booting (dari matinya tv sampai tv siap di gunakan).
  2. Peserta mengendalikan remote tv (mengenal tombol-tombol yang ada pada remote tv).
  3. Peserta melakukan pencarian pada channel.
  4. Peserta menentukan kualitas gambar (merendahkan atau menaikkan contrast pada tv).
  5. Peserta menentukan kualitas suara (merendahkan atau menaikkan bass, treble, dan volume pada tv).
  6. Peserta mengamati tampilan pada tv (apakah tampilan sulit dilihat oleh peserta?).


Hasil Observasi
  1. Ke tiga peserta menyatakan bahwa proses booting pada tv memerlukan waktu yang agak lama, kurang lebih sekitar 5-8 detik.
  2. Peserta 1 menyatakan bahwa agak sulit menghafal tombol-tombol yang ada pada remote tv. pada 2 peserta lainnya menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan cara mengendalikan remote tv.
  3. Ke tiga peserta menyatakan bahwa lebih tertarik menggunakan auto tunning dari pada manual tunning.
  4. Peserta 3 menyatakan bahwa tidak begitu tertarik dengan contrast yang berlebih, jadi perserta ini lebih cenderung dengan menonton tv dengan contrast yang rendah. pada 2 peserta yang lainnya menyatakan bahwa lebih tertarik jika menonton tv dengan contrast yang tinggi.
  5. Ke tiga peserta menyatakan bahwa lebih tertarik menentukan bass lebih besar dari pada treble, ke tiga peserta juga tidak begitu tertarik dengan volume yang besar atau dapat dikatakan ke tiga peserta lebih tertarik dengan volume yang sedang.
  6. Ke tiga peserta menyatakan bahwa tampilan sudah pas atau fit pada tv.


Analisa
Dari observasi yang saya dapat, saya dapat menyimpulkan bahwa pada objek tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan. berikut adalah kelebihan yang saya dapat simpulkan :
  1. Objek tersebut mampu mencari channel dengan mode auto tunning. kemampuan ini sangat mempermudah pengguna untuk mencari channel.
  2. Objek tersebut mampu mengeluarkan kualitas gambar yang bagus.
  3. Objek tersebut mampu mengeluarkan kualitas suara yang bagus, karena objek tersebut mempuyai pengaturan bass, treble yang mungkin tidak ada di tv lain.
  4. Secara antarmuka objek ini mampu memberikan penampilan yang pas kepada pengguna berkacamata maupun tidak berkacamata.
  5. Objek ini juga memiliki fitur yang mewah sehingga pengguna merasa puas, bagaikan all in one dalam satu device.

Namun juga ada kekurangan pada objek ini, yaitu sebagai berikut :
  1. Pada saat tv melakukan proses booting membutuhkan waktu agak lama sekitar 5-8 detik.
  2. Pada saat peserta mengendalikan remote tv, ada sebagian peserta mengalami kesalahan pada tombol-tombol yang ada pada remote tersebut. contohnya peserta ingin mengubah volume namun yang terjadi bukan volumenya yang terubah melainkan channelnya yang terganti.
  3. Tv tersebut menggunakan satu pijakan kaki di tengah-tengah.


Dari pernyataan di atas saya akan memberikan kritik dan saran agar dapat membantu menghindari terjadinya masalah :
  1. Pada saat tv melakukan proses booting yang agak lama, mungkin dalam pembuatan tv tersebut mengurangkan waktu prosesnya sehingga lebih cepat 2-3 detik.
  2. Pada remote tv mungkin bisa di survey kembali sehingga menemukan mapping tombol-tombol yang pas.
  3. Pada tv tersebut mempunyai satu pijakan di tengah-tengah, hal ini membuat pijakan tidak presisi, dan mungkin bagaimana jika membuat dua pijakan sehingga lebih presisi.


Demikian tulisan ini saya buat, sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Categories: Share

Leave a Reply

Please, do not spam here